Cute Finding Nemo

The best art is music

I use music for all thing, I can't live without music

So many a program language

I don't want to lose with that. I'll pay for that

The art of an Informatics Engineers

So much word that can't be told about the art. But, it's different. This is not just an art

Planning and time occurate

We never have something if we never have a plan. and plan need time for make it best

Time always lose everything and fight everything

Sometime we hold the time if time is being kind, sometime we fight that time to make all thing be flow

Rabu, 09 April 2014

SMA Kartikatama Metro



Yupss. . kali ini saya mau kasih posting nihh about SMA Kartikatama. Yahh. . kata orang sekolah ini banyak banget yang namanya peraturan. Tapi jangan salah, Kartikatama punya cerita. Mulai dari didatangin tulis mancanegara, contoh kecilnya ada dari Universitas Kentucky Amerika Serikat.
Sekolah ini sudah sangat terkenal, bahkan orang Jawa khususnya bagian Jawa Timur, Pare sudah sangat menengal about kartikatama. Juga SMA Kartikatama paling terkenal karena bahasa Inggrisnya yang bagus. SMA Kartikatama Metro sudah ter- akreditasi “A”.
SMA Kartikatama mempunyai 11 eskul yaitu:
1.      English Club, di eksul ini ada 5 cabang lohhh. . seperti, debate, speech, storytelling, scrabble and newscasting. KEC mempunyai acara tahunan yaitu Kartikatama English Camp. Setiap tahun KEC mengadakan lomba antar kelas.

2.      Cusss kite lanjut ke Pramuka, di pramuka kita punya 3 cabang yaitu PBB, senam, dan HR. yupss. Di pramuka kalian bisa bina diri kalian buat bina karakter kalian biar lebih baik. Pramuka di SMA Kartikatama adalah Tri Wira Chandra Kartikatama. Hajat terbesar pramuka yaitu HUT Ambalan.

3.      Paskibra, wehh di eksul ini kita belajar buat ngibarin bendera merah putih dengan benar. Setiap 17 agustus paskib membentuk pasukan 17 untuk mengibarkan bendera merah putih di SMA Kartikatama. J

4.      Rohis, di rohis kita bisa tau banyak tentang agama islam yang lebih detail. Setiap tahun rohis mengadakan lomba gema ramadhan yang diikuti antar kelas. Yuhuuu siap siap ikut yahh

5.      Bulu tangkis, tiap tahun SMA Kartikatama mengadakan lomba bulu tangkis antar kelas. Jadi bagi kalian yang punya bakat di bulu tangkis bolehh gabung kok ke eskul ini.

6.      Tari, di eksul ini bagi kalian yang bisa banget nari ntar bakal di tunjukkin lohh pas acara perpisahan sekolah.

7.      Karate, bagi kalian yang suka berantem sama temen mending salurin aja bakat kalian ke karate SMA Kartikatama biar berantem kalian bermanfaat. J
8.      Futsal, futsal SMA Kartikatama itu seru lohh. Makanya gabung ke eskul futsal


9.      Bola, oiya di eskul ini kita pernah lohh tanding sama sekolah se kota metro dan dapetin juara 3. Lumayan lahhh. Heheh. . :D

10.  Renang, yupsss sesuai namanya eskul ini paling eksotis. Heheh. . :D. tapii di eksul renang SMA Kartikatama ini punya kolam renang sendiri lohh. Jadi kalok renang yaaa lumayan lahh. .
11.  Dan yang terakhir adalah basket. Kita punya lapangan basket yang bagus dan sudah berstandar internasional lho. Makanya gabung kita di SMA Kartikatama


Itu dia ekskul yang ada di SMA Kartikatama ini. Banyak banget lohhh prestasi yang didapet di SMA Kartikatama ini. Ya iyalahh sekolah luar negeri. Hehehe. . tapi walau swasta, sekolah ini sudah ter akreditasi A. cie elaaa.
Yaudah dehh. . besok lagi yahhh posting nya. Okay Welcome to SHS of Kartikatama

Rabu, 02 April 2014

Contoh cerita yang mengandung nilai nilai

Bantal Guling Lala

Dulu ketika aku pertama kali menatap indahnya dunia ini, orang tuaku membesarkanku sampai sekarang.
Orangtua ku memberikan sebuah bantal guling untuk menopang tubuhku sehingga aku tidak terguling. Pada saat itu, aku masih duduk di bangku sekolah dasar. Aku ingin sekali dibelikan mamaku bantal guling yang berbentuk tokoh kartun teletubbies. Senang sekali ketika aku dibelikan guling itu. Mungkin kira - kira bantal guling itu sekarang berumur sepuluh-an tahun.
Setiap tidur pasti aku memeluknya, sampai-sampai kalau tidak ada bantal guling itu disampingku aku seperti gelisah dan susah untuk tidur. Bahkan hingga sepuluh tahun, bantal guling itu baru aku cuci sekitar lima kali. Karena aku sayang sekali dengan bantal guling itu, sehingga tak sempat aku cuci. Bantal guling yang kubeli bersama - sama dengan ayukku itu sekarang masih ada di kamar tidurku. Kalau punya ayukku bantal gulingnya bergambarkan tokoh kartun Winnie the pooh, tetapi punya ayukku sudah gak tau kemana.
Bantal gulingku itu sangat aku rawat sekali, hanya saja mata dan hidungnya sudah hilang. Setiap hari kubawa tidur dan kubawa mimpi. Senang rasanya kalau bantal gulingku itu berada di sampingku. Terkadang aku berfikir, mengapa aku tidak membuangnya? Tetapi kalau aku membuangkanya aku seperti kehilangan anggota keluargaku saja. Sampai - sampai pernah ketika aku menginap di rumah nenekku, bantal guling itu selalu kubawa untuk menemani tidurku. Jangankan itu, ayukku yang terbaring di rumah sakit saja aku tidak mau tidur di rumah sakit, tetapi aku memilih untuk tidur di rumah dengan bantal guling kesayanganku itu.
“kenapa kamu memilih untuk tidur di rumah?,” tanya mama.
“gak papa lah daripada disini tidur bersama orang sakit, biarin saja,” jawabku.
Akhirnya aku nekat pulang kerumah demi bantal guling itu. Sebelum ayukku terbaring di rumah sakit, mamaku ingin membuang bantal gulingku kesayanganku itu. Sepulang sekolah sudah tidak ada di kamar tidurku, kesal sekali aku, sampai-sampai aku mencarinya dimana-mana. Mamaku hanya terdiam seketika aku membentaknya. Mamaku hanya melihat dengan tatapan seperti orang yang tidak suka.
“aduhhh. . kemana bantal gulingnya??,” tanyaku kepada mama.
“dibuang!,” jawab mama.
“bodok, kalau sampai gulingku besok gak ditemuin liat aja,” aku mengancam.
Esok harinya mamaku memberikan guling itu kepadaku.
“ini gulingnya, kemarin sengaja mama sembunyikan, hanya ingin tahu reaksi kamu setelah mama sumputin bantal guling itu,” seru mama.
“ooo yasudah. . sudah liat kan?,” jawabku.
“Ayukku menjawab,” eleh. . cuma demi bantal guling butut yang jelek itu aja marahnya sampai begitu,” jawab ayuk.
“bodok amat ya. . guling punya saya kok kamu yang sibuk, coba kalau benda kasayanganmu itu disembunyikan atau dibuang, kamu pasti marah kan, ha?,” seruku.
“Ayukku hanya terdiam dan tidak bisa menjawab apa - apa, tak lama kemudian ia menjawab dengan lembut, “ ia, saya ngerti kok perasaan kamu gimana, pasti dongkol.” ”takut kan kamu sekarang, makanya kalau ngomong jangan asal ngomong, dipikirin dulu, jangan asal,” jawabku dengan lantang.
Setelah kejadian itu orang tuaku dan ayukku tidak memarahiku lagi. Sekarang mereka hanya melihat dan memperhatikanku dengan bantal guling kesayanganku itu. Bantal guling itu sangat berarti bagiku, benda mati yang seolah-oleh hidup, menemaniku disaat aku tidur terlelap dan bermimpi. Bahkan kejadian masa lalu dapat kukenang melalui bantal guling itu.
Benda kesayanganku itu sangat berarti bagiku disaat aku masih duduk dibangku sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sampai aku duduk dibangku sekolah menegah atas. Setiap hari kupandangi disaat sebelum aku tidur. Bantal guling itu selalu menemaniku seketika aku sedih, suah, senang. Setiap hari kutatapi dan kumasukkan sedikit demi sedikir memori yang ada dalam fikiranku. Dia telah menjadi sahabatku sekaligus menjadi anggota keluargaku. Tak pantas jika aku memanggilnya seperti itu, tetapi walau bagaimanapun dia adalah tempat menampung kekesalan dan luapan emosi juga. Kalau tidak ada bantal guling itu, entah bagaimana perasaanku jikalau aku sedang sedih, susah dan senang. Aku tidak dapat berbagi cerita dan pengalaman dengan anggota keluargaku itu, seakan tidak ada yang dapat menandingi atau yang dapat merusak bantal gulingku itu. Aku senang sekali, dia seakan hidup bagiku dan sekaligus dapat memberikan solusi tentang bagaimana perasaanku. Dia juga dapat mengerti dan dapat membaca fikiranku. Dia adalah wadah dari perasaanku untuk menjadi yang lebih baik dan juga sekaligus pemberi motivasi untuk menjadi orang yang lebih baik lagi. Aku sangat membela sekali kepada anggota keluargaku yang sudah menemaniku selama sepuluh tahun lebih. Aku sangat sayang sekali kepadanya. Aku senang sekali kalau menatapi bantal gulingku itu.